Mekanisme
Interpreter dalam Menerjemahkan dan Mengeksekusi Perintah
Komputer merupakan benda yang “bodoh” yang hanya bisa
menjalankan instruksi dalam bahasa mesin, bukan bahasa manusia. Komputer yang
pertama diprogram langsung dengan menuliskan bahasa mesin ke dalam komputer,
seiring berlalunya waktu, hal itu dirasakan tidak efisien sehingga
diciptakanlah bahasa assembly, berupa kata-kata singkat yang lebih mudah
diingat dibanding dengan kode yang harus dimasukkan langsung. Bahasa assembly
sebenarnya tidak jauh dari bahasa mesin namun sudah cukup untuk membantu
pemrogram menulis program dengan lebih mudah. Bahasa assembly ini disebut
sebagai bahasa tingkat rendah.
Pada tahun enampuluhan, para ahli mulai banyak membuat bahasa
yang lebih mudah dimengerti oleh manusia, bahasa tersebut disebut sebagai
bahasa tingkat tinggi. Ada banyak bahasa yang diciptakan, bahkan sangat banyak,
namun sedikit yang bertahan hingga saat ini. Tapi semua bahasa tersebut
memiliki kesamaan yaitu bahwa mereka tidak bisa langsung dimengerti oleh
komputer sehingga perlu diterjemahkan ke dalam bahasa mesin.
Penerjemahan dapat dilakukan dengan menggunakan program (yang
pada awalnya dulu ditulis dengan bahasa assembly) yang bisa berupa sebuah
interpreter atau sebuah kompilator (atau gabungan dari keduanya). Program
penerjemah tersebut akan memeriksa sintaks (format penulisan) apakah benar atau
tidak, lalu menerjemahkan program tersebut ke dalam bahasa mesin.
Interpreter adalah bahasa
pemrograman tingkat tinggi yang menerjemahkan setiap baris perintah dan
langsung mengeksekusinya. Cara kerjanya seperti penerjemah turis asing yang
mengartikan kalimat demi kalimat.
Kelebihan interpreter adalah pengembangan program lebih cepat, tidak perlu melakukan kompilasi yang mungkin butuh waktu lama, namun kerugiannya setiap kali program perlu dijalankan, interpreter harus bekerja lagi.
Interpreter menerjemahakan intruksi selama program diminta
untuk dieksekusi maksudnya jika kita ingin menjalankan program awalnya kode
sumber (program asli yang ditulis oleh pemrogram) diterjemahkan kedalam bahasa
mesin per baris intruksi setelah dipahami oleh komputer maka intruksi tersebut
dapat dijalankan. Begitu pula dengan intruksi selanjutnya.
Dalam ilmu komputer, penerjemah atau
lebih dikenal dengan interpreter merupakan perangkat lunak
yang berfungsi melakukan eksekusi sejumlah instruksi yang ditulis dalam suatu bahasa pemrograman, sebuah penerjemah dapat
berarti:
1. Mengeksekusi kode sumber secara
langsung, atau
2. Menerjemahkannya ke dalam
serangkaian p-code kemudian
mengeksekusinya, atau
3. Mengeksekusi kode yang telah
dikompilasi sebelumnya oleh kompiler yang merupakan bagian dari sistem penerjemahan.
Perl, Python, Ruby, dan MATLAB adalah
beberapa contoh perangkat lunak penerjemah bertipe 2, sementara Java termasuk dalam
kategori tipe 3, namun dalam beberapa kasus Java dapat digolongkan pula ke dalam
kategori tipe 2.
Meskipun penerjemahan dan kompilasi merupakan
dua jenis mekanisme implementasi pada sebuah bahasa pemrograman, keduanya tidak
berarti memiliki perbedaan secara signifikan. Hal ini disebabkan cara kerja
sebuah penerjemah dalam banyak hal adalah sama seperti halnya yang dilakukan
oleh kompiler. Penggunaan istilah "bahasa pemrograman terjemahan" dan
"bahasa pemrograman kompilatif" umumnya digunakan sebatas untuk
membedakan implementasi dari bahasa tersebut menggunakan model penerjemahan
atau kompilatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar